Tirai gorden anti bakteri untuk ruangan NICU
Nicu adalah suatu unit perawatan intensif untuk bayi baru lahir berfokus pada bayi dengan isu kesehatan yang membutuhkan perhatian dan pemantauan khusus tingkat tinggi. Ruangan NICU merupakan singkatan dari Neonatal Intensive Care Unit Di NICU, seorang perawat mungkin akan menghadapi bayi prematur dan bayi dengan berat lahir rendah, bayi dengan spina bifida atau cacat lahir lain, dan kondisi lainnya. Tirai gorden yang digunakan di ruangan ini adalah gorden yang memilki kemampuan anti bakteri seperti yang zaldi gorden gunakan yaitu tirai gorden anti bakteri ZIT. Tirai gorden diruangan ini harus memiliki ventilasi udara jika digunakan sebagai sekat. Gorden anti bakteri ZIT sudah di desain dengan ventilasi udara dengan Panjang 50 centimeer hingga 70 centimeter di bagian atasnya. Lebar kain gorden anti bakteri ini adalah 280 centimeter sehingga bisa digunakan sampai tinggi 270 cm.
Spesifikasi teknis Tirai Gorden Rumah Sakit berdasarkan standar nasional akreditasi rumah sakit
Tirai Gorden rumah sakit memiliki perbedaan mendasar dengan gorden rumah atau gorden kantor , karena harus mempunyai kemampuan menangkal bakteri sehingga pasien lain tidak tertular dengan banyaknya bakteri yang bersarang di tirai gorden rumah sakit. Menurut penelitan tirai Gorden rumah sakit bahkan menjadi salah satu sarang bakteri jika tidak memiliki kemampuan menangkal bakteri, oleh karena itu penggunaan tirai gorden rumah sakit ini tidak bisa sembarangan menggunakan kain biasa. Beberapa parameter bakteri yang diujikan adalah bakteri Staphylococcus , bakteri Escherichia coli , bakteri Salmonella , bakteri Vibrio cholerae. Tirai gorden rumah sakit ini harus teruji negatif terhadap bakteri-bakteri tersebut di atas. Tirai gorden yang memiliki kemampuan 24 jam menahan bakteri-bakteri diatas disebut juga dengan tirai gorden anti bakteri. Tirai gorden anti bakteri ini juga harus memenuhi beberapa kriteria standar akreditasi rumah sakit seperti kekuatan Tarik kain yang harus mampu menahan beban sesuai dengan uji laboratorium yang berstandar.
Kekuatan kain dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu kekuatan tarik dan daya tahan terhadap tarikan, tahan sobek (daya tahan terhadap sobekan) dan kekuatan tahan pecah (tahan terhadap gesekan/bursting). Masing-masing dari ketiga cara pengujian ini mempunyai kegunaan masing-masing, dimana contoh-contoh uji dibuat khusus tergantung pada jenis kain dan penggunannya. Kekuatan kain merupakan daya tahan kain tarhadap tarikan pada arah lusi maupun pakan.
Kekuatan tarik kain adalah beban maksimal yang dapat ditahan oleh suatu contoh uji kain hingga kain tersebut putus. Mulur kain adalah pertambahan panjang kain pada saat kain putus dibandingkan dengan panjang kain semula, dinyatakan dalam persen.
Untuk mengetahui kekuatan tarik kain, dipakai dengan tiga cara pengujian yaitu:
- Cara pita potong
Pengujian dengan cara pita potong, contoh dipotong tepat pada lebar 2,5 cm dan panjang 20 cm, sebanyak 3 sampel untuk lusi dan pakan 3 sampel. Sampel yang telah dipotong langsung diuji. Cara ini pada umumnya dipakai untuk kain yang dilapisi atau kain yang dikanji dengan tebal, yang sukar dan tidak mungkin untuk diurai. Dalam pengujian ini contoh uji harus betul-betul sejajar dengan arah benang yang memanjang.
- Cara pita tiras (grab strip raveled)
Pengujian untuk pita tiras, contoh uji dipotong dengan ukuran ( 3 x 20 ) cm sebanyak 4 sampel untuk lusi dan pakan 4 sampel. Sampel tersebut ditiras dulu hingga ukurannya menjadi (2,5 x 20) cm, baru diuji. Pengujian ini hanya untuk kain yang tidak dilapisi dengan kata lain yang mudah diurai/ditiras. Pengujian kekuatan tarik dengan cara pita tiras pada saat terjadi penarikan benang pada bagian tengah kain yang menderita tarikan yang kecil. Hal ini terjadi karena contoh uji yang telah diurai tidak ada jalinan yang memegang benang pada sisi kain, maka pada saat beban bertambah benang-benang sisi kain hanya hilang keritingnya saja, baru setelah bagian tengah putus benang pada bagian pinggir kain putus. Pengujian kekuatan cara pita tiras selalu menghasilkan kekuatan tarik yang lebih rendah dari cara cekau namun lebih tinggi dari pita potong.
Laju tarik tetap : Constant Rate Of Traverse (CRT)
Laju beban tetap : Constant Rate Of Loading (CRL)
Laju mulur Tetap: Constant Rate Of Elongation (CRE)
Untuk hasil uji laboratorium tirai gorden anti bakteri ini memiliki skor :
FZ/T72004.2-2000 tes : tear strength 77SN
CNS12915 test : tear strength 20 kgf/cm
Itu adalah uji laboratorium tirai gorden anti bakteri internasional, sedangkan untuk hasil uji laboratorium tirai gorden anti bakteri nasional memperoleh skor :
Komposisi serat (%) : 100% Polyester SNI 0264 : 2015
Kekuatan tarik kain /2,5cm Wale, Kg (N) : Min. 70 (686,47) SNI ISO 0276-2009
Kekuatan tarik kain /2,5cm Course, Kg (N) : Min. 19,5 (191,23) SNI ISO 0276-2009
Recent Comments